Kamis, 01 Mei 2014

4C and 1B

Assalamu'alaikum wr.wb

Hallo para bloggers, senang sekali ya bisa kembali di awal bulan yang semoga masih selalu membawa keberkahan untuk siapa saja terutama readers blog aku *ngibas rambut, tsah*
First of all, setelah basa-basi dipostingan sebelumnya nih, sekarang aku bakal jauh lebih spesifik lagi ngomongin soal hal yang pribadi banget.
Nooo. Bukan tentang kisah percintaan ala Remaja yang sedikit lenje-lenje, saking lenjenya bikin emak dirumah suka menggumam sendiri setiap nonton sinteron percintaan Remaja.

Kalian punya sahabat? Apa arti sahabat bagi kalian? Oh, atau moment berkesan apa aja yang sering kalian lakuin bareng sahabat kalian? Secara serempak aku kira semua akan berkata. "Yess, I have" dan blablablaaa, semua punya cerita masing-masing tentang sahabat mereka.

Now, Let me tell about my beloved best friends.
4C and 1B, yes. 4C and 1B bukanlah nama "gank" atau nama gaul yang kita pakai di sekolah (SMA Negeri 1 Kota Sorong). Kita tidak begitu tertarik atau tidak begitu gaul untuk membuat nama yang cukup alay hanya sekedar untuk menaikan popularitas diri kita sendiri, say no about it!

4C and 1B, lengkapnya 4Cinne dan 1Bunda. Kenapa Cinne ? Kenapa Bunda? Apa itu Cinne? Kok Bunda? Apa dia berusia jauh diatas kita sehingga mengharuskan kita memanggil Bunda sebagai tanda kehormatan kita kepada yang lebih tua ? 

4C tediri dari Sally Sugianto, yang kata teman-teman suka sekali kebelet pada tempat dan waktu yang tak tepat (It's me, uhuk), Siti Hartina, yang saat ini lagi hobby banget tulis surat cinta untuk sang kekasih yang sedang menuntut ilmu di Negeri seberang yang jauhnya gak keitung pake kalkulator hp berantena keluaran tahun 90-an, Fitriani Rombe Linggi Firman, yang gak suka nama aslinya di publikasikan, yang suka salah tingkah kalau ketemu cowok yang lagi hinggap di lubuk hatinya paling dalam, sedalam sumur tua di kaki Gunung Sinabung (emang ada sumur disitu? Ssstt, anggap saja ada), Annisa Trima Aulia, yang namanya kalau disingkat jadi Annisa TA yang kalau khilaf suka keceplosan Annisa Tulung Agung, Rumah Makan yang terkenal banget di daerah Rufei dan sekitarnya (Gak bayar royalti promosi ni ah) dan 1B yang sudah jelas cuman satu orang yaitu...... jengjengjengjeeeeng.... Nur Hikma Putri Arisma, yang lagi gemar banget usaha apa saja mulai dari jual Pulsa dan sekarang lagi merambah ke dunia perwarnetan, yang paling bisa penuhin keinginan kita tiap nafsu makan mulai merusuk kalbu.

Cinne, awal dengar panggilan itu ketika terlontar dari mulut manis dan imut mirip fathin SL, Fitriani Firman. Katanya sih itu nama panggilan dalam bahasa Makassar. Emang dasarnya gak ngerti jadi Iya-iya aja, kedengarannya enak juga sih ya. Cinne Cinne, jadi berkesan penuh kasih sayang gitu, hehe
Gak pernah tuh kita mencanangkan pemanggilan seperti itu, tiba-tiba kebiasaan aja. Karena intensitas pertemuan kita yang rutin banget kali ya.
Bunda, mungkin ini lebih jelas kali ya asal mulanya hehe, Nur Hikma adalah salah satu wanita yang lebih tua dibandingan kita ya. Karena usia yang lebih tua itulah yang membuat kita terinspirasi untuk memanggil Bunda. Kenapa bukan Ibu atau Mama? Soalnya kalau Ibu entar 11 12 sama guru-guru kita di sekolah. Dan kenapa bukan Mama? Soalnya entar 11 12 juga sama Mama dirumah *LOL ya, sorry deh, next!)

Kita semua ditemukan tepat pada kenaikan kelas XI (sebelah). Aku sama sekali belum kenal sama Sihan, Siti akrab di sapanya, Fitri, yang kadang dipanggil Pite, Nissa dan Hikma. Sempat terbesit rasa bahwa ini asing buatku, ini baru buatku dan ini tak cocok denganku. Sebulan dua bulan bahkan tiga bulan berlalu di kelas XI IPA 4, perlahan rasa itu mulai sirna. Sirna dan berganti dengan rasa nyaman dan tenang. Aku mulai nyaman dengan orang-orang baru itu, aku mulai tenang dengan orang-orang yang awalnya aku anggap asing itu. Karakter mereka mulai nampak dan terlihat jelas seiring berjalannya waktu. Sikap kikuk dan canggung yang awalnya tercover dan terlihat dari diri mereka tergantikan dengan kocak, ashik, gokil, gila, apa lagi ya ? Freak, absurd, and so on lah ya.

Waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa 2 tahun kebersamaan 4C and 1B, di IPA 4 ini. Dan semua masih sama seperti pertama aku mengenal mereka. Semua masih sama, masih penuh dengan perhatian lebih, masih akrab dengan panggilan Cinne dan Bunda itu. Aku kira itu sementara saja tapi tidak, itu untuk selamanya.

Alhamdulillah beberapa minggu kemarin, baru saja seluruh siswa/i kelas XII (dua belas) tingkat SMA/SMK/MA, telah menyelesaikan UN (Ujian Nasional), yang berhasil bikin kita semua sedikit merinding disko karena rumor yang beredar di hampir seluruh sekolah. Tingkat kesulitan soal yang mulai meningkat, standar kelulusan yang mulai menjulang tinggi dan dampak terburuk yang kita dapat jika gagal dalam ujian tersebut.

Memasuki awal bulan baru ini terbesit rasa sedih dan takut. Takut untuk kehilangan mereka. Cinne-cinne dan bunda yang selama dua tahun ini menjadi sahabat setia yang menjadi pendengar yang mau dengar setiap curhatan basi yang itu-itu saja. Mereka yang selalu setia, ikhlas dan rela nganter pulang ketika kebiasaan burukku mulai muncul dengan tiba-tibanya. :')

Insyaallah beberapa minggu lagi, tepatnya 20 mei 2014, menjadi hari yang sangat mendebarkan. Bagaimana tidak, tanggal itu adalah tanggal pengumuman akan kemana kita setelah itu. Semoga kabar baik yang akan kita dengar nantinya, semoga tangis bahagia yang akan kita keluarkan, semoga pelukan erat yang akan kita lakukan dan semoga canda tawa dan bahagia senantiasa ada bersama kita.

Memasuki masa transisi dari siswi menjadi mahasiswi, dari yang berseragam putih abu-abu berubah menjadi pakaian bebas rapi dan sopan yang bisa kita sesuaikan dengan sesuka hati kita dan inilah kehidupan sebenarnya akan dimulai.
Aku yang notabene akan melanjutkan perkuliahan di luar Kota Sorong, tentu tak akan seintens lagi bertemu dengan mereka. Sihan, Pite, Nisa dan Hikma yang tetap berada di Kota Sorong, memilih pendidikan mereka masing-masing. Sihan yang memilih menjadi guru bahasa inggris, Pite yang memilih mengambil jurusan Teknik Informatika, Nissa yang dengan mulia memilih menjadi Guru Agama, yang insyaallah bisa membawa perubahan dalam hal aqidah dan akhlak pada seluruh muridnya nanti dan Hikma yang mengikuti jejak sang Ibu tercinta menjadi guru, jelasnya guru matematika dan Aku yang memilih mengambil Jurusan Hukum, yang agak sedikit melenceng dari jurusan SMA-ku. Kita semua berbeda dalam segi sikap dan sifat, cara pandang bahkan kemampuan dan penentuan masa depan kita selalu berbeda, tapi itu tidak membuat kita goyah sampai pada hari ini.

Dimanapun nanti aku memijakkan kakiku, akan tebesit selalu canda, tawa dan bahagia bersama kita. Kisah indah yang selalu terukir di kelas yang berada di lantai 2 tepat di samping Lap Kimia, balkon yang menjadi tempat kita besandar bahu, bernyanyi lagu apa saja yang lagi tenar sampai lagu lawas, bermain tebak-tebakan bersama dan bahkan tempat itu menjadi saksi bisu kenarsisan kita ketika berada di depan kamera. Dan dengan bangga akan ku ungkapkan ke mereka semua, orang-orang yang akan menjadi bagian dari masa depanku bahwa kalian adalah masa lalu, masa kini dan tetap akan menjadi masa depanku kelak.
Dengan cinta aku berbagi, dengan cinta aku bermimpi, bersama kita selalu berbagi.

-The End-





Tidak ada komentar:

Posting Komentar